Over 10 years we help companies reach their financial and branding goals. Engitech is a values-driven technology agency dedicated.

Gallery

Contacts

411 University St, Seattle, USA

engitech@oceanthemes.net

+1 -800-456-478-23

Artikel Islami Inspirasi Islam

Keistimewaan Bulan Rabiul Akhir

Pendahuluan

Dalam kalender Hijriyah, bulan Rabiul Akhir (disebut juga Rabi’ ats-Tsani) adalah bulan keempat setelah Rabiul Awal. Walaupun tidak sepopuler bulan Muharram, Ramadhan, atau Rabiul Awal, bulan ini tetap memiliki nilai dan keistimewaan tersendiri. Setiap bulan dalam Islam adalah ciptaan Allah SWT yang penuh dengan hikmah.

Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi…” (QS. At-Taubah: 36)

Ayat ini menegaskan bahwa setiap bulan memiliki kedudukan mulia dalam syariat Islam, termasuk Rabiul Akhir.


1. Melanjutkan Semangat Rabiul Awal

Rabiul Awal dikenal sebagai bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Rabiul Akhir kemudian hadir sebagai momentum untuk melanjutkan semangat meneladani akhlak Rasulullah SAW.
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya pada diri Rasulullah itu terdapat teladan yang baik bagimu…” (QS. Al-Ahzab: 21).

Dengan demikian, bulan Rabiul Akhir menjadi pengingat agar umat Islam tidak hanya memperingati maulid Nabi di Rabiul Awal, tetapi juga melanjutkan pengamalan sunnah beliau di bulan-bulan berikutnya.


2. Peristiwa Sejarah dalam Rabiul Akhir

Beberapa ulama mencatat sejumlah peristiwa penting yang terjadi di bulan ini, di antaranya:

  • Wafatnya Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq r.a. (tahun 13 H). Beliau adalah sahabat terdekat Nabi dan khalifah pertama yang sangat berjasa dalam menjaga keutuhan Islam, termasuk mengumpulkan mushaf Al-Qur’an.
  • Perang Najd (atau Dhat ar-Riqa’) yang terjadi pada masa Nabi SAW, menurut sebagian riwayat berlangsung pada bulan Rabiul Akhir. Perang ini menunjukkan strategi Nabi dalam menjaga keamanan kaum Muslimin dari ancaman musyrikin.

Dari sini, Rabiul Akhir memiliki makna sejarah yang mengingatkan umat pada keteladanan para sahabat dalam menjaga agama.


3. Momentum Memperkuat Ibadah

Tidak ada riwayat sahih yang menyebutkan ibadah khusus di bulan Rabiul Akhir. Namun, justru di sinilah keutamaannya: bulan ini menjadi kesempatan untuk meneguhkan amal-amal rutin seperti shalat wajib, shalat sunnah, puasa sunnah, sedekah, dan dzikir.

Rasulullah SAW bersabda:
“Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang kontinu walaupun sedikit.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Pesan hadis ini sangat relevan di bulan Rabiul Akhir: menjaga konsistensi ibadah setelah semangat di bulan Rabiul Awal.


4. Waktu untuk Muhasabah

Rabiul Akhir juga bisa dijadikan sarana untuk bermuhasabah. Para ulama mengajarkan agar setiap muslim menjadikan pergantian bulan sebagai kesempatan menilai diri.

Sayyidina Umar bin Khattab r.a. pernah berkata:
“Hisablah dirimu sebelum kamu dihisab, dan timbanglah amalmu sebelum amal itu ditimbang (di akhirat).”

Dengan muhasabah, kita dapat memperbaiki kekurangan ibadah di bulan sebelumnya dan bertekad memperbaiki diri di bulan-bulan berikutnya.


Penutup

Bulan Rabiul Akhir adalah bulan yang penuh hikmah meski tidak memiliki amalan khusus yang diwajibkan. Keistimewaannya terletak pada kesempatan untuk:

  • Melanjutkan semangat meneladani Rasulullah SAW.
  • Mengingat peristiwa sejarah para sahabat.
  • Menjaga konsistensi amal ibadah.
  • Melakukan muhasabah diri.

Semoga kita bisa menjadikan bulan ini sebagai sarana memperkuat iman, memperbanyak amal shalih, dan meneladani Nabi serta para sahabatnya.

Author

2mn2r

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *